Selamat Datang Di Blog Saya

"Jangan takut untuk berbagi walaupun itu mungkin tidak sebanding dengan yang dimiliki orang lain. Sesuatu yang kecil, yang bisa kita bagikan, dapat menjadi yang besar bagi mereka yang membutuhkan"

Senin, 12 Maret 2012

MANA YANG LEBIH UTAMA: FIRMAN TUHAN, MUJISAT DAN KESAKSIAN?


Matius 8:1-4
Gereja saman sekarang diperhadapkan pada persoalan yang menyangkut kebutuhan utama bagi orang percaya dalam segala tantangan dan persoalan hidupnya.  Persoalan itu adalah tentang kebutuhan akan Firman Tuhan, Mujisat ataukah Kesaksian.  Hal ini akan coba dijelaskan dengan melihat pada Matius 8:1-4.
Ketika kita membaca teks ini, maka kita harus membandingkannya dengan teks yang ada pada Injil Matius dan Lukas.  Mengapa harus diperbandingkan?  Karna teks ini menceritakan tentang seorang yang sakit kusta, yang datang kepada Yesus untuk meminta kesembuhan.  Dalam Injil Matius diceritakan bahwa orang kusta ini datang kepada Yesus sesudah Yesus selesai berkhotbah di bukit.  Sedangkan dalam Injil Lukas diceritakan bahwa orang kusta ini datang kepada Yesus sebelum Yesus berkhotbah di atas bukit.  Kalau begitu manakah yang benar?  Apakah orang kusta ini datang sesudah atau sebelum khotbah di bukit?

Kamis, 08 Maret 2012

BELAJAR PADA KRISTUS

Matius 11:25-30
Coba kita perhatikan kata “mu” dalam akhir ayat ini.  Kata “mu” di akhir dari ayat ini menunjuk pada pribadi.  Kalau begitu siapakah pirbadi yang dimaksud dalam teks ini?  Kita menemukan jawabannya dengan melihat konteks pembacaan saat ini.  Dalam pembacaan teks Alkitab hari ini, kita melihat pujian dan syukur dari Tuhan Yesus kepada Bapa-Nya.  Kalau dalam Injil Lukas dikatakan bergembira.  Ayat ini sangat jelas sekali mengungkapkan pujian dan syukur Tuhan Yesus kepada Bapa-Nya.  Ada yang menarik dari pujian dan syukur Tuhan Yesus, yaitu alasan pujian dan syukur itu sendiri.  Dalam ayat 25, dijelaskan bahwa Yesus memuji dan bersyukur kepada Bapa-Nya karna “semuanya itu Kau sembunyikan……”  Artinya ada sesuatu yang tersembunyi atau rahasia yang belum terungkap!  Pertanyaannya adalah apa yang disembunyikan oleh Bapa dan mengapa disembunyikan?  Dan mengapa yang tersembunyi dan rahasia ini menjadi suatu pujian syukur Yesus kepada Bapa-Nya?  Bukankah hal ini merupakan suatu hal yang bertentangan atau bertolak belakang?  Mengapa demikian?  Karna biasanya Orang tidak akan senang dan akan terus penasaran jika belum menemukan yang tersembunyi.  Orang akan senang dan bersyukur memuji Tuhan jika telah menemukan suatu yang tersembunyi atau rahasia.  Tapi mengapa pujian syukur Tuhan Yesus justru terbalik, ada yang tersembunyi dan rahasia tapi eh malah bersyukur…..!  

Rabu, 07 Maret 2012

RUMAH TUHAN

Mazmur 84:11
“Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik”

PENDAHULUAN
Bapak/ibu/saudara/saudari yang saya kasihi.....................
Mazmur yang baru saja kita baca adalah Mazmur pujian dari bani Korah yang dinyanyikan dengan Gitit.  Gitit adalah semacam alat musik instrument atau melodi, dan banyak yang mengatakan bahwa itu adalah kecapi, yang biasa dipakai untuk perayakan pada saat berada di suatu tempat atau membuat suatu tempat.  Makanya tidak heran kalau dalam pembacaan saat ini kita melihat kata-kata seperti: “tempat kediaman-Mu, pelataran-pelataran, rumah, sarang, lembah baka, tempat bermata air, Sion, ambang pintu dan kemah, yang seluruhnya menunjukkan kepada tempat.   Dan dalam pembacaan saat ini, kita melihat bahwa Gitit dipakai oleh bani Korah dalam bermazmur bagi Allah.  Siapa bani Korah ini?  Bani Korah ini sesungguhnya adalah keturunan dari Esau.  Sekalipun dalam Bilangan 16 menceritakan tentang pemberontakan bani Korah yang berujung pada penghukuman mati bani Korah, tetapi anak-anak dari bani Korah ini tidak mati.  Dan dalam perkembangan selanjutnya, anak-anak bani Korah mendapatkan tugas jabatan sebagai penjaga-penjaga ambang pintu Kemah,  seperti bapa-bapa mereka bertugas di perkemahan TUHAN sebagai penjaga pintu masuk, (dapat kita lihat dalam I Tawarikh 9 dan 26), sehingga tidak sembarang orang masuk ke dalam kemah atau Bait Suci dan menajiskannya.  Selain itu juga mereka bertugas untuk menyanyikan pujian-pujian bagi Tuhan (contohnya ada dalam II Tawarik 20).  Dan salah satu pujian yang dapat kita lihat, kita baca dan kita nikmati syairnya adalah Mazmur 84 ini, yang diungkapkan dengan kalimat perbandingan sekaligus menjadi sebuah pertentangan.  Sebuah perbandingan karena ada yang dibandingkan yaitu ”satu hari dengan seribu hari”, ”berdiri dengan diam” dan yang  dipertentangkan adalah ”pelataran dengan tempat lain” dan ”ambang pintu dengan kemah”.  Dengan demikian, untuk mengerti Rumah Tuhan ini, maka kita harus melihat 3 hal dari perbandingan dan pertentangan ini, yaitu: